Lambang-lambang Agama Buddha

Buddharupang (patung Buddha) adalah simbol yang selalu ada dalam cetya.

Buddhist Images--Pelaksanaan ritual keagamaan selalu melibatkan simbol-simbol keagamaan, demikian pula dengan ritual agama Buddha. Adapun simbol-simbol yang hampir selalu dilibatkan dalam ritual adalah buddharupang (patung Buddha), lilin, dupa, bunga, buah, dan air. Simbol-simbol tersebut diletakkan dalam satu meja atau tempat khusus yang bisa disebut sebagai cetya.

Hal yang terpenting yang harus dipahami adalah makna dari simbol-simbol tersebut. Setiap simbol, memiliki makna tersendiri. Patung Buddha yang diletakkan di cetya, dimaksudkan untuk mengenang jasa dari Guru Agung yang senantiasa penuh welas asih membimbing semua makhluk agar mencapai kebahagiaan sejati.

Buddharupang (patung Buddha) dipahat dengan berbagai bentuk dan ukuran.

Buddharupang (patung Buddha) biasanya selalu ada di cetya.

Buddharupang selalu ada dalam cetya. Simbol ini menggambarkan sosok Buddha. Oleh karena itu, ketika melaksanakan puja bakti, umat Buddha biasanya memberikan penghormatan dengan mengenang jasa Buddha dan bersujud sebagai ungkapan penghormatan dan bakti.

Simbol yang lain adalah dupa yang melambangkan keharuman ajaran benar dan kebajikan. Selain itu, ada lilin yang melambangkan terangnya Dhamma. Buah juga memiliki arti, yaitu hasil jasa kebaikan yang dilakukan. Sedangkan air, melambangkan kerendahan hati. Berikut disajikan gambar-gambar simbol dalam agama Buddha.

Dupa melambangkan keharuman ajaran benar.

Pelita atau biasanya lilin, melambangkan terangnya ajaran benar.

Kumpulan dupa yang dibakar.

Buddharupang dengan Dhammacakramudra.

Patung Bhikkhu Upaguppta

Patung dewa.

Tempat dupa.